Pengertian Profit Menurut Para Ahli

A. Pengertian Profitabilitas

Profit dalam  kegiatan  operasional  perusahaan  merupakan  elemen penting  untuk  menjamin  kelangsungan  hidup  perusahaan  pada  masa  yang  akan datang.  

Keberhasilan  perusahaan  dapat  dilihat  dari  kemampuan  perusahaan untuk dapat bersaing dipasar.Setiap perusahaan mengharapkan profit yang maksimal. 

Laba merupakan alat ukur  utama  kesuksesan suatu  perusahaan.  Profitabilitas  adalah  hasil  akhir  dari  sejumlah kebijakan dan keputusan yang oleh perusahaan.

Menurut  Sutrisno  (2009:16)  “profitabilitas  adalah  kemampuan  perusahaan  dalam  menghasilkan  keuntungan  dengan  semua  modal  yang  bekerja  didalamnya.

Profitabilitas menurut sofyan Syafri Harahap (2009:304) adalah “Menggambarkan kemampuan  perusahaan   mendapatkan   laba  melalui   semua   kemampuan   dan   sumber  daya  yang  ada  seperti  kegiatan  penjualan,  kas,  modal,  jumlah  karyawan,  jumlah cabang perusahaan, dan lain sebagainya”.
Pengertian Profit
Sedangkan   menurut  Brigham dan Houston (2009:109) “Profitabilitas merupakan hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan”.Berdasarkan  pendapat  para  ahli  di  atas,  dapat  ditarik  kesimpulan  adalah kemampuan  perusahaan  dalam  menghasilkan  laba  dengan  menggunakan  sumber  daya yang ada didalam perusahaan itu sendiri. 

PROFIT Merupakan Laba atau keuntungan. Dalam melakukan motif ekonomi para pelaku ekonomi pasti akan mempertimbangkan dari segi profit. Apapun kegiatannya baik produksi atau jasa. Prinsip dasar yang biasanya dipakai adalah modal yang digunakan haruslah kembali penuh ditambah lagi dengan untung yang dicapai. Jika seorang produsen sangat mengerti apa selera pasar yang sedang disenangi maka kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak akan bisa terwujud. Dan biasanya bagi produsen yang bisa memprediksi keinginan, kebutuhan dan selera masyarakat, ia juga bisa menahan suatu barang yang memang sangat dicari oleh konsumen dan menjadikannya barang yang langka, hal ini akan membuat harga menjadi naik, dan keuntungan bisa dicapai lebih banyak.

atau juga bisa bisa diartikan berikut PROFIT adalah Laba atau keuntungan. Dalam melaksanakan motif ekonomi peran ekonomi pasti akan menghasilkan penimbangan dari segi profit. dalam hal Apapun kegiatannya baik produksi atau jasa. Prinsip dasar yang biasanya dipakai adalah modal yang digunakan haruslah kembali penuh ditambah lagi dengan untung yang dicapai. Jika seorang produsen sangat mengerti apa selera pasar yang sedang disenangi maka kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak akan bisa terwujud. Dan biasanya bagi produsen yang bisa memprediksi keinginan, kebutuhan dan selera masyarakat, ia juga bisa menahan suatu barang yang memang sangat dicari oleh konsumen dan menjadikannya barang yang langka, hal ini akan membuat harga menjadi naik, dan keuntungan bisa dicapai lebih banyak.

Pengertian profit sendiri adalah keuntungan atau nilai lebih yang diperoleh oleh pelaku ekonomi dari hasil penjualan setelah dikurangi modal dan biaya produksi lainnya. 

B.Rasio Profitabilitas

Tujuan  akhir  yang  ingin  dicapai  suatu  perusahaan  yang  terpenting  adalah    memperoleh  laba  atau  keuntungan  yang  maksimal.  Untuk  mengukur  tingkat  keuntungan  suatu  perusahaan  digunakan  rasio  profitabiitas.  Menurut  Kasmir  (2011:196)  “Rasio  Profitabilitas  merupakan  rasio  untuk  menilai  kemampuan  perusahaan dalam mencari keuntungan”. Rasio profitabilitas menurut Brigham dan Houston (2009:107) “Sekelompok  rasio  yang  menunjukan  gabungan  efek -efek  dari  likuiditas,  manajemen  aktiva,  dan  utang  pada  hasil  operasi.Rasio  ini  meliputi  margin  laba  atas   penjualan,   rasio   kemampuan   dasar   untuk   menghasilkan   laba,   tingkat   pengembalian atas total aktiva, dan tingkat pengembalian ekuitas saham biasa”.

Rasio profitabilitas merupakan   J.   Fred Weston   dan Thomas  E.copeland   (2010:237)    adalah    mengukur efektivitas manajemen berdasarkan hasil  pengembalian  yang  dihasilkan  dari  penjualan dan investasi.

Rasio profitabilitas  menurut Sutrisno (2009:222) adalah rasio untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan. Berdasarkan  teori diatas dapat  ditarik  kesimpulan  bahwa  rasio  profitabilitas  merupakan  rasio  untuk  mengukur  seberapa  besar  sebuah  perusahaan  mampu  menghasilkan  laba  dengan  menggunakan  semua  faktor perusahaan  yang  ada didalamnya untuk menghasilkan laba yang maksimal.Rasio  profitabilitas ini yang biasanya dijadikan  bahan  pertimbangan  investor  dalam   menanamkan   sahamnya   disuatu   perusahaan.

Bila   suatu   perusahaan memiliki  tingkat  profitabilitas  yang  tinggi  terhadap  pengembalian saham,  maka  seorang investor akan memiih perusahaan tersebut untuk menanamkan sahamnya. Penjualan  dan  investasi  yang  besar  sangat  diperlukan  dan  mempengaruhi  besarnya rasio profitabilitas semakin besar aktivitas penjualan dan investasi maka akan semakin besar pula rasio profitabilitasnya. Secara  umum  ada  empat  jenis  analisis  utama  yang  digunakan  untuk  menilai  tingkat profitabilitas yakni terdiri dari, Menurut Kasmir (2008:199) 1.Net Profit Margin (NPM)Menurut Riyanto (2013:336) “Net Profit Margin adalah suatu rasio yang menguku  keuntungan   netto   per   rupiah   penjualan”.


Menurut   Riyanto   (2013:336)  “Net  Profit  Margin  adalah  perbandingan  antara  net  operating  income dengan net sales. Net Profit Margin merupakan rasio yang digunakan untuk  mengukur  margin  laba  atas  penjualan.  Rasio  ini  akan  menggambarkan  penghasilan bersih perusahaan berdasarkan total penjualan bersih.NPM:laba setelah pajakpenjualan2.Return On Asset (ROA) Return   On   Asset   menurut   Kasmir   (2012:201)   adalah   “rasio   yang   menunjukan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan”.Menurut Toto  Prihadi  (2008)  mengemukakan  ROA  bertujuan  untuk  mengukur   kemampuan   perusahaan   dalam   mendaya   gunakan   aset   untuk   memperoleh   laba   dan   mengukur   hasil   total   untuk   seluruh   kreditor   dan   pemegang  saham  selaku  penyedia  sumber  dana.  Menurut  Toto    Prihadi  (2008:68)  “Return  On  Asset  yaitu  rasio  yang  digunakan  untuk  mengukur tingkat   laba   terhadap   asset   yang   digunakan   dalam   menghasilkan   laba   tersebut”. Persentase ini dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :ROA: labasetelahpajak per TotalAktiva.

informasi ini di dapatkan dari sumber:
http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1073/5/128330028_file5.pdf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

contoh belanja barang non operasional yang lainnya

Definisi dan Contoh Soal Persamaan Bola

Silsilah Sunan Cendana BIN R.MUHAMMAD AL KHOTIB