Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana asal mula lahirnya historiografi kolonial belanda di indonesia

Bagaimana asal mula lahirnya historiografi kolonial di indonesia

Historiografi kolonial dengan sendirinya menonjiokan peran bangsa belanda dan memberi teksnsn pada aspek politis, ekonomis, dan institusional. Hal hal ini perkembangan secara logis dari situasi kolonial di mana penulisan sejarah dari golongan yang dominan beserta lembaga-lembaganya. Interprestasi dari zaman kolonial belanda cenderung untuk membuat mitologisasi dari dominasi itu, dengan menyebut perang-perang kolonial sebagai usaha pasifikasi daerah-daerah, yang sesungguhnya mengadakan perlawanan untuk survival masyarakat serta kebudayaannya. Apabila kita mengingat banyaknya perlawanan selama abad 19, baik yang berupa dalam skala besar seperti perang padri dan perang dinegara atau perang aceh, atau maupun yang bersekala kecil, yang oleh rakyat juga di sebut rusuh atau brandalan, seperti pemberontakan cilegon, gedangan, jambi, cimareme, maka apa disebut pax Neerlandica lebih merupakan mitos daripada kenyataan sejarah. Sejara perang kolonial itu terutama menguraikan pelbagai operasi militer secara mendetail. Sedangkan bangsa Indonesia hanya disebut sebagai objek dari aksi militer belanda, tidak diterangkan organisasi intern dari pemberontakan itu, siapa dan termasuk golongongan apakah golongan itu, serta apakah yang sesungguhnya membuat tujuannya.
Sesuai dengan namanya yaitu sejarah kolonial, maka yang terjadi sebenarnya kuranglah tepat bila disebut dengan penulisan sejarah Indonesia. Lebih tepat disebagai sejarah Bangsa Belanda di Hindia Belanda (Indonesia) mengapa demikian, hal ini tidaklah mengherankan sebab fokus pembicaraan adalah bangsa Belanda, bukanlah kehidupan rakyat atau kiprah bangsa Indonesia di masa penjajahan Belanda. Itulah sifat asli pokok dari Historiografi Kolonial ialah Eropasentris atau Belandasentris yang dibentangkan atau diuraikan secara panjang lebar di dalam aktivitas bangsa Belanda, pemerintahan kolonial, aktivitas para pegawai kompeni (orang-orang kulit putih) seluk beluk kegiatan para gubernur jenderal dalam menjalankan aktivitasnya ditanah jajahan, dan mengabaikan segala aktivitas, kejadian yang dialami oleh rakyat dan Bangsa Indonesia.

dalam sejarah kita mesti tahu di katakan kolonial tidak selalu baik di karenakan mempunyai banyak kelemahan di antaranya bisa lihat di bawah ini;

KELEMAHAN HISTORIOGRAFI MASA KOLONIAL

1. Subyektifitas Tinggi Terhadap Belanda

Subyektifitas begitu melekat pada historiografi masa kolonial. Sejarawan kolonial pada umumnya deskripsinya berorientasikan pada kejadian-kejadian yang menyangkut orang-orang Belanda, misalnya dalam sejarah VOC. Banyak kupasan-kupasan yang menekankan ciri yang menonjol yaitu Nederlandosentrime pada khususnya dan Eropasentrisme pada umumnya.

Apabila kita mengingat banyaknya perlawanan selama abad 19, baik yang berupa perang bersekala besar (Perang Padri, Perang Diponegoro, dan Perang Aceh) maupun yang bersekala kecil yang dilakukan oleh rakyat disebut rusuh atau brandalan.

2. Kekurangan Kualitatif dari Sejarawan-Sejarawan Kolonial

Kebanyakan buku tentang sejarah kolonial mempunyai hal-hal yang kaku dan dibuat-buat. Buku-buku yang seluruhnya ditulis dari ruang studi di Belanda dan hampir seluruhnya membahas Gubernemen dan pejabat-pejabatnya dan orang-orang pribumi yang kebetulan dijumpai. Hanya sedikit dibicarakan tentang rakyat yang berfikir, yang merasa dan bertindak dan hampir tidak seorang pun yang berusaha meneliti syair-syair, hikayat, babad, dan sejarah. Apa yang membuat pertimbangan dan pendapat mereka karena kebanyakan sejarawan Campagnie hampir tidak menceritakan akan adanya tulisan-tulisan pribumi atau menilainya terlalu rendah. Mereka malu akan bahan-bahannya baik orang Eropa maupun orang pribumi dikritik. di katakan keadaannya jauh lebih baik dan hal ini membenarkan kehadiran orang-orang Eropa sekarang.

sumber:
http://hartonofebri22.blogspot.co. id/2015/03/historiografi-kolonial. html
https://myordinarynoy.wordpress. com/2012/04/18/historiografi-kolonial-dan-nasional/

3. Kekurangan Kuantitatif

Setelah masa kompeni relatif sedikit karya-karya yang diterbitkan yang disebabkan oleh sistem kerahasian yang fatal dan yang berlaku pada masa itu dan pergawasan yang menurun terhadap jajahan pada abad ke-18. Berdasarkan jumlah bahan arsip yang banyak, hanya sedikit saja yang merupakan sumber terbuka. Cukup besar keuntungan kita apabila mempunyai penerbit dari Generalie Missiven atau laporan-laporan kolonial yang dititipkan setiap tahun, satu atau beberapa exemplar pada kapal-kapal yang berlayar pulang. Tidak hanya mengenai sejarah Hindia Belanda melainkan juga tentang sejarah Asia dan Afrika. Kita saat ini hanya mempunyai suatu penerbitan yang sangat tidak lengkap dari missiven yang dikumpulkan oleh ahli arsip kerajaan, de Jonge mempunyai hubungan Indonesia. Penerbit ini dicetak atas kertas yang buruk sekali, sehingga penerbit ini tidak akan bertahan lama hal hal ini salah satu contoh kesulitan yang di hadapi seorang sejarahwan kompeni. Jumlah buku tentang sejarah Indonesia sangatlah minim.

artikel ref :
contoh karya historiografi kolonial ciri ciri historiografi kolonial apa inti cerita sejarah dari historiografi kolonial historiografi modern historiografi modern disebut juga historiografi indonesiasentris mengapa demikian kelebihan dan kekurangan historiografi kolonial pengertian historiografi kolonial dan ciri-cirinya mengapa buku history of java dimasukkan ke dalam historiografi kolonial

Posting Komentar untuk "Bagaimana asal mula lahirnya historiografi kolonial belanda di indonesia"